FundamentalDesainUI/UXuntukPemula

 

Halo, LabsPeople! Apakah kamu tau sebuah fakta bahwa saat ini kebutuhan untuk tenaga kerja desainer UI/UX cukup besar. Dikutip dari sebuah laporan yang dibuat oleh Glints; Pada November 2021, terdapat 2.308 startup yang berdiri di Indonesia. Dengan asumsi setiap startup memiliki lebih dari 5 orang yang berprofesi sebagai desainer UI/UX, maka terdapat 11.504 tenaga kerja desainer UI/UX yang dibutuhkan pada saat itu. Cukup besar bukan? Namun tentu, tanpa adanya kemampuan dan pengetahuan yang memadai, 11.504 kebutuhan tenaga kerja desainer UI/UX tidak dapat kamu optimalisasikan dengan baik dan benar. Sehingga kamu perlu tahu, fundamental desain UI/UX untuk pemula. Jika kamu berminat namun tidak tahu harus melakukan apa, tenang saja, artikel ini akan membantu kamu memahami fundamental desain UI/UX untuk pemula. Yuk, kita mulai!

 

1. Apa itu UI dan UX?

UI (User Interface): User Interface secara istilah berarti antarmuka pengguna dan secara definitif dapat diartikan sebagai apapun yang dapat dilihat oleh pengguna di bagian antarmuka aplikasimu. Sebagai contoh, kamu dapat temukan user interface ini pada tampilan halaman sebuah web atau tampilan halaman sebuah aplikasi.

 

UX (User Experience): Sedangkan, User Experience lebih menekankan kepada pengalaman yang dialami oleh pengguna ketika menggunakan aplikasimu atau mengunjungi halaman web-mu. Pengalaman di sini akan memuat beberapa hal seperti pengalaman dalam mengakses aplikasi atau web-mu, kemudian pengalaman dalam melihat dan juga berinteraksi dengan fitur-fitur dan juga desain yang ada di aplikasi atau web-mu, dan masih banyak lagi macam-macam pengalaman lainnya.

 

2. Mengapa UI/UX Penting?

Desain UI/UX tentu memiliki peranan penting di dalam sebuah pengembangan aplikasi atau situs web. Salah satu hal yang menjadi faktor kunci kepuasan pengguna dalam mengakses dan juga menggunakan aplikasi atau situs web yang kamu kembangkan adalah desain UI/UX. Tampilan yang menarik dipadukan dengan pengalaman yang membuat pengguna merasa nyaman dan merasakan kesenangan ketika mengakses dan menggunakan aplikasi atau situs web-mu akan menggerakan mereka untuk lebih lama mengakses dan juga menggunakan aplikasi atau situs web-mu. Sehingga sangat penting bagi perusahaan manapun yang ingin membangun aplikasi atau situs web untuk memahami pentingnya desain UI/UX.

 

3. Prinsip Dasar Desain UI/UX

• Konsistensi: Dalam sebuah desain UI/UX yang baik, konsistensi merupakan salah satu hal yang perlu dimiliki. Kamu perlu memastikan keseragaman elemen-elemen desain UI/UX yang kamu terapkan pada aplikasi atau situs web yang kamu bangun. Sehingga, pengguna akan lebih mudah menavigasi ke informasi yang mereka butuhkan dan inginkan.
• Feedback: Setiap pengguna tentu memiliki ekspektasi untuk mendapatkan timbal balik terhadap setiap interaksi yang mereka lakukan di dalam aplikasi atau situs web yang kamu bangun. Kamu perlu memberikan timbal balik ini agar aplikasi atau situs web yang kamu bangun dapat mencapai level interaktivitas yang dibutuhkan oleh pengguna yang mengakses dan juga menggunakan aplikasi atau situs web-mu. Sehingga, hubungan yang terjadi ketika pengguna mengakses dan menggunakan aplikasi atau situs web-mu berjalan secara dua arah.
• Kesesuaian dengan Pengguna: Relevansi desain tentu menjadi salah satu hal yang terakhir yang perlu kamu pahami dan terapkan pada desain UI/UX yang kamu bangun. Untuk mendapatkan relevansi yang baik, kamu perlu mengenali audiens-mu dengan baik, kemudian membuat desain UI/UX dengan acuan persona audiens-mu. Kamu dapat menggunakan user journey map untuk membuat desain UI/UX yang relevan bagi pengguna aplikasi atau situs web-mu.

 

4. Alat Desain UI/UX yang Harus Diketahui

• Adobe XD: Untuk prototyping dan wireframing.
• Sketch: Terkenal untuk desain interface.
• Figma: Cocok untuk kolaborasi tim.

 

5. Langkah-langkah Membuat Desain UI/UX

1. Pahami Pengguna: Memahami pengguna merupakan salah satu prinsip dasar yang perlu dimiliki sebuah desain UI/UX. Dalam memahami pengguna, kamu dapat melakukan riset primer atau pun sekunder untuk memahami pengguna aplikasi atau situs web-mu. Sehingga desain UI/UX yang kamu kembangkan dapat relevan dengan kebutuhan dan keinginan pengguna yang kamu targetkan.
2. Buat Wireframe: Setelah kamu memahami bagaimana persona dari pengguna aplikasi atau situs web-mu. Kamu dapat membuat kerangka desain UI/UX secara sederhana di atas kertas atau kamu dapat menggunakan software yang telah dijelaskan di atas. Proses ini dapat juga dikatakan sebagai wireframing. Proses ini dilaksanakan untuk membuat gambaran kasar terkait desain UI/UX yang akan kamu kembangkan.
3. Prototyping: Kemudian, ketika kamu telah membuat kerangka atau gambaran kasar desain UI/UX-mu dan sudah tervalidasi kegunaan dan juga fungsionalitasnya, kamu dapat melanjutkan desain UI/UX yang kamu kembangkan secara lebih nyata dan implementatif. Proses ini dinamakan prototyping. Mengapa diberi nama prototyping? Karena layaknya sebuah produk non-digital, desain UI/UX produk digital merupakan sebuah purwarupa dari produk digital yang dimaksud.
4. Uji Coba dengan Pengguna: Selayaknya tujuan dibuatnya purwarupa, perlu adanya pengujian fungsionalitas dan juga estetika desain terhadap calon pengguna aplikasi atau situs web-mu. Sehingga ketika kamu membuat purwarupa atau prototype yang dimaksud di poin sebelumnya, kamu dapat mendapatkan timbal balik agar nantinya kamu dapat mengembangkan kembali desain UI/UX aplikasi atau situs web yang kamu kembangkan.

 

Desain UI/UX adalah kombinasi seni dan sains. Dengan memahami fundamental desain UI/UX ini, kamu sudah melangkah satu langkah lebih dekat untuk menjadi desainer yang hebat. Selamat mencoba!